Total Tayangan Halaman

Kamis, 10 November 2011

Teknik Dasar Bermain Drama

Seringkali seseorang yang memerankan
tokoh pada sebuah pertunjukan pentas
teater mendapat kritikan karena
permainannya dianggap jelek.
Sebenarnya apa saja yang harus
dipelajari dan diketahui oleh seseorang
sebelum memerankan tokoh karakter di
dalam peran. Hakikat seni peran adalah
adalah meyakinkan penonton bahwa apa
yang tengah dilakukan aktor itu benar
dan sudah cukup. Intinya sekali lagi
pemain dalam permainan harus mampu
meyakinkan penonton.
Alat modal akting aktor adalah tubuh
(raga) dan sukma (rasa), itulah yang
seharusnya terus menerus diasah dan
dilatih agar siap dalam menghadapi,
menggali serta memainkan peran. Untuk
itu ada beberapa langkah dan tahapan
yang harus diperhatikan, sebagai
berikut :
3 LANGKAH MENUJU SIAP RAGA
(TUBUH)
1. Melatih kelenturan otot-otot anggota
tubuh.
a. Leher, mata, mulut (expresi) ’
b. Tangan (jari-jari, pergelangan,
lengan, bahu)
c. Kaki (pergelangan lutut, tungkai,
langkah)
2. Melatih pernafasan.
a. Bernafas dengan benar
b. Terkontrol
c. Pemupukan energi kreatif
3. Membaca dan mengeja huruf.
a. Membaca (kejelasan kata & suku
kata)
b. Mengeja (huruf hidup & huruf mati)

4 LANGKAH MENUJU PENCIPTAAN
1. Melatih suara/vocal (eja – baca –
paham – arah – rasa – cipta)
2. Mengasah daya pencapaian
(artikulasi)
3. Memahami pengertian “suratan dan
siratan”
4. Memperjkaya daya kehadiran

4 LANGKAH MENUJU TAHU & MENGERTI
(MEMAHAMI)
1. Mengetahui, mempelajari &
memahami sejarah teater dan budaya.
2. Menyerap pengetahuan umum.
3. Presentasi (mengasah daya ungkap.
4. Mengasah kemampuan, menganalisa
dan menyimpulkan
.
6 LANGKAH MENUJU SIAP SUKMA
(RASA)
1. Konsentrasi dan fokus.
2. Observasi dan penyerapan
(lingkungan – suasana – waktu)
3. Imajinasi (lingkungan – benda –
suasana – waktu – peristiwa – kenangan)
4. Penghayatan (bentuk – irama – ritme
– tempo – rasa)
5. Improvisasi (pemahaman – berkisah
dengan cara berbeda)
6. Pembangunan karakter peranan
(analisa – pengadeganan – jalinan –
latar belakang – motivasi)
Jika langkah-langkah itu sudah
dijalankan tapi masih juga ada
hambatan, maka hal itu bisa terjadi
karena kurang latihan, kutrang
memahami, kurang konsentrasi, kurang
energi, kurang motivasi. Apabila
langkah-langkah diatas dianggap terlalu
kompleks dan rumit, terutama lantaran
harus disampaikan dalam bahasa yang
sangat sederhana, maka cukup diambil
langkah sederhana sebagai berikut :
1. Calon aktor harus melatih seluruh
anggota tubuhnya.
2. Calon aktor harus tekun melatih
kepekaan dan kemampuan daya
ingat, konsentrasi, pengamatan
imajinasi, serta ekspresi.
3. Calon aktor harus rendah hati,
disiplin, terbuka, punya tanggung
jawab, menghargai orang lain, dan
jujur.
4. Calon aktor tidak bosan belajar.
5. Calon aktor harus banyak membaca,
mendengar dan melihat.

LANGKAH-LANGKAH DASAR AKTING
Latihan akting atau menjadi peran dapat
membentuk aktor sebagai impersonator,
interpretator, komentator, dan sebagai
personality actor.
Sebagai Impersonator, aktor
menyerahkan diri sepenuhnya
memasuki peran.
Sebagai Interpretator, aktor tidak
sepenuhnya memasuki perasn yang
dibawakan tetapi identitas dirinya
masih terlihat.
Sebagai Personality actor, yang kita
dapatkan dalam televisi.
Bidang Akting
Ada 3 bidang akting yang harus digarap
dalam latihan, yaitu :
1. Teknik fisik (latihan pernafasan,
vocal, proyeksi atau penonjolan).
2. Teknik mental (latihan watak
karakter, menganalisa dari berbagai
sudut).
3. Teknik emosi (latihan menhadirkan
emosi sesuai dengan tuntutan peran).
Aktor harus mampu memerintah.
Memerintah badan, suara, emosi, dan
semua situasi dramatik. Ia harus mampu
membantu dan mengontrol karakter,
apakah gerak tubuhnya dan suaranya
sudah efektif, enak didengar, dan
ditonton ? Tubuh aktor harus
terkoordinasi secara baik mulai
perpindahan (movement) harus
dilaksanakan secara anggun, posisi
tubuh (gesture) harus mampu
memberikan penguatan bagi suaranya.
Semuia itu dilakukan oleh aktor secara
jelas, logis, menarik, bertujuan dan
benar. Seorang aktor harus berusaha
menciptakan kreasi sendiri.
Oleh sebab itu sejak muncul pertama di
pentas akting, pemain hendaknya
terarah dan tidak berlebihan. Pengaruh
musik bharus dihayati secara seksama
dan ekspresinya tampak dari mimik/
muka pemain serasa tidak tegang.
Setiap aktor harus berusaha
mengendalikan aktingnya, artinya
semua gerakannya beralasan dan tidak
berlebihan. Dalam hal akting pemain
memberi porsi besar agar akting bisa
memberikan sugesti kepada penonton
dan aktingnya bisa meyakinkan ketika
membawakan peran.
Sumber/referensi dari :
1. Buku drama TEORI &
PENGAJARANNYA
Prof. Dr. Herman J. Waluyo (2003)
2. MENYENTUH TEATER
N. Riantiarno (2003)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar